Minggu, 05 Januari 2014

Perkembangan terakhir dalam Etika bisnis dan profesi



Perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000) :
 

1.      Situasi Dahulu
            Pada awal $ejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf – filsuf Yunani la!n menyelidiki baga!mana $eba!knya mengatur keh!dupan manu$!a ber$ama dalam negara dan membahas baga!mana keh!dupan ek0n0m! dan keg!atan n!aga haru$ diatur.
2.      Masa Peralihan
            Tahun 1960–an ditandai pemberontakan terhadap kua$a dan otoritas d! Amerika Serikat (AS), revolusi maha$!$wa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal !n! member! perhatian pada dun!a pend!d!kan khu$u$nya manajemen, ya!tu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang pal!ng $er!ng dibahas adalah corporate social responsibility.
3.      Etika Bisnis Lahir d! Amerika Serikat
            Tahun 1970–an $ejumlah filsuf mula! terlibat dalam memikirkan ma$alah – ma$alah etis d! $ek!tar bisnis dan etika bisnis d!anggap $ebaga! $uatu tanggapan tepat ata$ krisis moral yang $edang meliputi dun!a bisnis d! Amerika Serikat.
4.      Etika Bisnis Meluas ke Eropa
            Tahun 1980–an d! Eropa Barat, etika bisnis $ebaga! !lmu baru mula! berkembang k!ra – k!ra 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dar! un!ver$!ta$ $erta $ek0lah bisnis yang d!$ebut European Business Ethics Network (EBEN).
5.      Etika Bisnis menjad! Fenomena Global
            Tahun 1990–an t!dak terbatas lag! pada dun!a Barat. Etika bisnis $udah dikembangkan d! $eluruh dunia. Telah d!d!r!kan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25 –28 Juli 1996 d! Tokyo. Karena kel0mp0k profesional merupakan kel0mp0k yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalu! pr0$e$ pend!d!kan dan pelatihan yangberkualitas dan berstandar t!ngg! yang dalam menerapkan $emua keahlian dan kemahirannya yang t!ngg! !tu hanya dapat dikontrol dan dinilai dar! dalam 0leh rekan sejawat, $e$ama profesi sendiri. Kehadiran 0rgan!$a$! profesi dengan perangkat “built–in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal !n! jela$ akan d!perlukan untuk menjaga martabat $erta kehormatan profesi, dan d! sisi la!n melindungi ma$yarakat dar! $egala bentuk penyimpangan maupun penyalah–gunaan kehlian.
Etika Profesional Profesi Akuntan Publik
            Setiap profesi yang menyed!akan jasanyakepada ma$yarakat memerlukan kepercayaan dar! ma$yarakat yang dilayaninya. Kepercayaan ma$yarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjad! leb!h tinggi, j!ka profesi ter$ebut menerapkan standar mutu t!ngg! terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang d!lakukan 0leh angg0ta profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bag! akuntan yang berpraktik $ebaga! akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dar! Prinsip Etika yang ditetapkan 0leh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bag! profesi akuntan Indonesia, kemud!an disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakh!r tahun 1998. Etika professional yang dikeluarkan 0leh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 d!ber! nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia.
            Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kant0r akuntan publik, yang menyed!akan berbaga! jen!$ jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, ya!tu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit ata$ lap0ran keuangan historis yang menyed!akan jasa audit ata$ da$ar standar auditing yang tercantum dalam Standar ProfesionalAkuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjad! angg0ta IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar